Selasa, 23 April 2013

air



PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa ini dalam kehidupan sehari-hari. Air merupakan salah satu unsur di bumi ini yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi ini. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut dan pada lapisan-lapisan es, akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah menuju laut.
Sebegitu pentingnya air bagi kehidupan ini sehingga kita perlu menjaga ketersediaan air di bumi ini. Seperti senyawa-senyawa yang lain air pun memiliki sifat-sifat yang khas. Melalui sifat-sifat yang khas ini air dapat dimanfaatkan lebih optimal untuk kehidupan manusia.

B.     Rumusan Masalah
Berlatar belakang hal tersebut di atas, maka beberapa masalah yang akan dicarikan solusinya pada kegiatan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa itu air ?
2.      Apa saja sifat-sifat yang dimiliki air ?
3.      Apa manfaat air bagi kehidupan kita sehari-hari ?
                                                             






PEMBAHASAN

A.    Pengertian Air
Air adalah suatu zat yang berwujud cair yang memiliki sifat tertentu. Air memiliki tiga wujud yaitu cair, padat, dan gas. Pada suhu kamar air berbentuk cair, pada suhu dibawah nol derajat celcius air berbentuk es, dan diatas suhu seratus sepuluh derajat celcius air derbentuk gas.

B.     Sifat-Sifat Air
Banyak sifat-sifat yang dimiliki air, diantaranya :
1. Air mengalir dari tempat yang tinggi menuju permukaan rendah
Air mengalir dari tempat yang tinggi menuju permukaan rendah merupakan salah satu sifat dari air, sedangkan untuk contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagi berikut, tandon air dibuat lebih tinggi dari pipa air, atap dibuat miring agar air dapat mengalir dari genting ke bawah, saluran irigasi dibuat miring agar air dapat mengalir dengan lancar.

2. Air memberi tekanan
Air memberi tekanan maksudnya air akan memberikan tekanan kesegala arah apabila ada suatu lubang disetiap wadah airnya, contohnya alat penyiram tanaman, air akan menekan kesegala arah melalui lubang air, sedangkan tekanan yang diberikan oleh air bisa beragam tergantung dari letak lubangnya.

3. Kapilaritas
Kapilaritas adalah kemampuan zat cair untuk meresap melalui celah-celah kecil. Contohnya Kain yang dicelupkan sebagian pada bak yang diisi air, kain akan menyerap air karena kain memiliki celah-celah kecil, kertas tisu yang digunakan untuk menyerap keringat dan air. Sedangkan contoh untuk bahan yang tidak dapat diserap air adalah plastik dan alumunium foil kedua benda itu sangat kedap terhadap air sehingga proses kapilaritas tidak bisa berlaku.

4. Bentuk permukaan air selalu tenang dan datar
Bentuk permukaan air selalu tenang dan datar contohnya jika kita menuangkan air kedalam ember maka kedudukan air akan datar, begitu pula jika ember di miringkan maka kedudukan air tetap datar. Water pas adalah contoh dari prinsip bahwa bentuk permukaan air selalu tenang dan datar.

5. Melarutkan benda tertentu
Zat cair melarutkan benda tertentu contohnya garam, gula, dapat dilarutkan oleh air, sedangkan contoh zat yang tidak bisa larut dalam cair adalah tanah, pasir dan minyak. Fakor yang mempengaruhi suatu pelarutan benda adalah suhu air yang tinggi akan lebih cepat melarutkan daripada suhu air yang rendah, kecepatan mengaduk, mengaduk dengan cepat akan lebih cepat pula benda larut, anomali air dimana pada suhu 4 derajat Celcius volum air menyusut sampai terkecil namun bila suhu diturunkan kebawah 4 derajat Celcius maka volumenya bertambah.

6. Dapat berubah wujud
   Sama seperti yang dijelaskan diatas air memiliki tiga wujud yaitu cair, padat, dan gas. Pada suhu kamar air berbentuk cair, pada suhu dibawah nol derajat celcius air berbentuk es, dan diatas suhu seratus sepuluh derajat celcius air derbentuk gas.

7. Membuat benda menjadi terapung, tenggelam, ataupun
melayang
          Terapung apabila berat jenis benda lebih kecil dari berat jenis air.  Melayang apabila berat jenis benda sama besar dengan berat jenis air.  Tenggelam apabila berat jenis benda lebih besar dari berat jenis air. Percobaan telur jika diletakkan dalam air tawar akan tenggelam, tetapi jika diletakkan dalam air bergaram akan terapung, sebab berat jenis air asin lebih besar dari telur dan berat jenis telur lebih besar daripada air tawar
          Kapal selam juga menggunakan prinsip terapung, melayang, tenggelam untuk naik maupun menyelam di laut. Dengan mengeluarkan air dari tangki berat jenis kapal selam lebih kecil dari air laut, sehingga kapal selam naik permukaan. Jika kapal ingin menyelam, maka tangki diisi air maka : berat jenis kapal selam akan lebih besardari air laut.

8. Siklus Air
          Air yang merupakan kebutuhan vital makhluk hidup mempunyai siklus mulai dari laut sampai kembali ke laut lagi, begitu berulang-ulang terus tanpa henti laut, danau dan hutan terkena sinar matahari sehingga menguap membentuk awan-awan yang lalu berkumpul. Awan mengalami kondensasi (pengembunan) jatuhlah hujan. Hujan diserap tanah, membentuk mata air lalu mengalir dari daerah tinggi membentuk sungai yang seterusnya mengalir sampai ke laut lagi.
9.Meniskus Air
          Apabila diamati air pada pinggiran permukaan gelas, maka akan nampak permukaan air berbelok ke atas. Sedang pada air raksa di termometer, permukaan pinggirannya berbelok ke bawah. Gejala ini disebut meniskus. Pada air gaya adhesi antara gelas dan air lebih besar daripada gaya kohesi air sedangkan pada air raksa gaya kohesi air raksa lebih besar daripada gaya adhesi air raksa dan kaca.

10. Anomali Air
          Definisi anomali air adalah sifat kekecualian air. Pada umumnya, suatu zat akan memuai jika dipanaskan dan akan menyusut jika didinginkan, tetapi air mempunyai sifat khas. Jika air dipanaskan antara suhu nol derajat celcius, sampai empat derajat celcius, volumnya akan menyusut. Hal ini karena molekul H2O dalam bentuk padat (es) penuh dengan rongga, sedangkan dalam bentuk cair (air) lebih rapat. Dengan demikian, pada saat dipanaskan, molekul H2O (es) akan merapat lebih dahulu, akibatnya volumnya menyusut. Oleh karena itu, es juga terapung di air.


C.    Kegunaan Air
Kegunaan air adalah sebagi berikut :
1.    Untuk pengarian di sawah (irigasi)
2. PLTA (Pembangkit listrik Tenaga Air)
3. Keperluan hidup sehari- hari seperti makam, mandi dan minum
4. Sarana transportasi antara lain kapal dan kanu
5. Sarana olahraga antralain renang dan arum jeram.











PENUTUP

A.   Simpulan
Dari keterangan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1.    Air adalah suatu zat yang berwujud cair yang memiliki sifat tertentu, misalnya volumenya tetap, bentuknya berubah sesuai dengan tempatnya atau wadahnya dan air juga memiliki berat.
2.    Banyak sifat yang dimiliki oleh air, diantaranya air mengalir dari tempat yang tinggi menuju permukaan rendah, air memberi tekanan, air bersifat kapilaritas, bentuk permukaan air selalu datar dan tenang, melarutkan benda tertentu, dapat berubah wujud, membuat benda menjadi terapung, tenggelam,ataupun melayang, memiliki siklus, bersifat meniskus, dan memiliki sifat anomali.
3.  Air dapat digunakan untuk mempermudah aktivitas kita sehari-hari, diantaranya Untuk pengarian di sawah (irigasi), PLTA (Pembangkit listrik Tenaga Air), keperluan hidup sehari- hari seperti makam, mandi dan minum, sarana transportasi, sarana.

B.   Saran
Sebagai calon guru Sekolah Dasar mahasiswa hendaknya perlu memahami pentingnya pemahaman konsep air dan penerapan serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik untuk menghindari kesalahan konsep (misconception) dalam pembelajaran tentang materi pokok air kelak di Sekolah Dasar.

         





DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Air (diunduh pada tanggal 11 September 2012 pukul 18:30)
http://www.slideshare.net/salma_8791/air-7704339 (diunduh pada tanggal 11 September 2012 pukul 18:32)
http://www.preceptorial.com/materi-ipa-sd-kelas-iv-semester-i-air/ (diunduh pada tanggal 11 September 2012 pukul 18:34)
http://www.preceptorial.com/materi-ipa-sd-kelas-iv-semester-i-pengertian-air/ (diunduh pada tanggal 11 September 2012 pukul 18:37)
http://www.preceptorial.com/materi-ipa-sd-kelas-iv-semester-i-sifat-air/ (diunduh pada tanggal 11 September 2012 pukul 18:40)
http://www.preceptorial.com/materi-ipa-sd-kelas-iv-semester-i-kegunaan-air/ (diunduh pada tanggal 11 September 2012 pukul 18:45)

ketrampilan proses pengamatan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (sains) merupakan hasil kegiatan manusia yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Produk sains berupa pengetahuan tentang sains yang terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Pada prinsipnya, pelajaran sains di sekolah membekali siswa kemampuan berbagai cara “mengetahui” dan cara ‘mengerjakan” sesuatu yang dapat membantu siswa memahami alam sekitar secara mendalam.
Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses untuk menjelajahi alam sekitar dan memahaminya. Sejak dini sebaiknya siswa sudah dilibatkan dalam proses sains sesuai taraf perkembangannya intelektualnya, sehingga pada gilirannya anak akan memiliki keterampilan proses sains
Salah satu usaha yang dilakukan pada pembelajaran IPA adalah dengan menggunakan keterampilan proses sains. Menurut Gage, keterampilan ini digunakan oleh para ilmuwan dalam memecahkan masalah. Melalui keterampilan proses sains, diharapkan siswa dapat mengalami proses sebagaimana yang dialami oleh para ilmuwan dalam usaha memecahkan misteri-misteri yang ada di alam.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah, maka rumusan masalahn dari penulisan makalah adalah sebagai berikut:
a)      Apa pengertian dari keterampilan proses sains?
b)      Apa saja alasan yang melandasi untuk menerapkan keterampilan proses dasar sains dalam kegiatan belajar-mengajar?
c)      Apa saja klasifikasi dari keterampilan proses?
d)      Bagaimana cara guru mengajar dengan keterampilan proses?

C.    Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
a)      Untuk mengetahui pengertian dari keterampilan proses sains.
b)      Untuk mengetahui apa saja alasan yang melandasi dalam menerapkan keterampilan proses dasar sains dalam kegiatan belajar-mengajar.
c)      Untuk mengetahui apa saja klasifikasi dari keterampilan proses.
d)      Untuk mengetahui cara guru mengajar dengan keterampilan proses.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian keterampilan proses sains
Sejarah ilmu pengetahuan adalah bagian dari sejarah bagaimana para ilmuwan datang untuk melihat dunia yang mereka pelajari. Eksperimentasi dan observasi ilmiah datang untuk didefinisikan oleh latihan dari sebuah proses yang disebut metode ilmiah. Keterampilan yang mendasari premis yang mengatur metode ilmiah disebut sebagai keterampilan proses sains.
Keterampilan proses sains adalah pendekatan yang didasarkan pada anggapan bahwa sains itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah. Dalam  pembelajaran sains, proses ilmiah tersebut harus dikembangkan pada siswa sebagai pengalaman yang bermakna. Bagaimanapun pemahaman konsep sains tidak hanya mengutamakan hasil (produk) saja, tetapi proses untuk mendapatkan konsep tersebut juga sangat penting dalam membangun pengetahuan siswa.
Keterampilan ilmiah dan sikap ilmiah memiliki peran yang penting dalam menemukan konsep sains. Siswa dapat  membangun gagasan baru sewaktu mereka berinteraksi dengan suatu gejala. Pembentukan gagasan dan pengetahuan siswa ini tidak hanya bergantung pada karakteristik objek, tetapi juga bergantung pada bagaimana siswa memahami objek atau memproses informasi sehingga diperoleh dan dibangun suatu gagasan baru.
Ada tiga dimensi ilmiah yang sangat penting dalam mengajarkan sains. Yang pertama adalah isi dari sains yaitu konsep dasar dan pengetahuan ilmiah. Dimensi ilmiah yang pertama ini adalah yang kebanyakan dipikirkan orang.  Dua dimensi ilmiah penting lain di samping pengetahuan ilmiah adalah proses ilmiah dan sikap ilmiah.  Proses ilmiah adalah bagaimana ilmuwan melakukan proses dalam mendapatkan sains, sedangkan sikap ilmiah adalah bagaimana para ilmuwan bersikap ketika melakukan proses dalam mendapatkan sains tersebut. Sains adalah upaya untuk mempelajari, merumuskan permasalahan, dan menemukan jawaban tentang berbagai gejala alam. Oleh karena itu, maka keterampilan proses yang sama seperti yang telah dimiliki oleh para ilmuwan harus kita miliki dalam memecahkan berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari. Ketika kita mengajar siswa untuk menggunakan keterampilan proses dalam memahami sains, kita juga mengajarkan pada mereka keterampilan yang akan mereka gunakan dalam masa depan di setiap area kehidupan mereka.
B.       Alasan yang Melandasi untuk Menerapkan Keterampilan Proses Dasar Sains dalam Kegiatan Belajar-Mengajar
Dalam menerapkan keterampilan proses dasar sains dalam kegiatan belajar mengajar, ada dua alasan yang melandasinya yaitu:
a.  Bahwa dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka laju pertumbuhan produk-produk ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi pesat pula. sehingga tidak mungkin lagi guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Jika guru tetap mengajarkan semua fakta dan konsep dari berbagai cabang ilmu, maka sudah jelas target itu tidak akan tercapai. Untuk itu siswa perlu dibekali dengan keterampilan untuk mencari dan mengolah informasi dari berbagai sumber, dan tidak semata-mata dari guru.
b.  Bahwa sains itu dipandang dari dua dimensi, yaitu dimensi produk dan dimensi proses. Dengan melihat alasan ini betapa pentingnya keterampilan proses bagi siswa untuk mendapatkan ilmu yang akan berguna bagi siswa dimasa yang akan datang, sehingga bangsa kita akan dapat sejajar dengan bangsa maju lainnya.

C.  Klasifikasi Keterampilan Proses
Funk (1985) dalam Dimyati dan Mudjiono, (2002: 140) mengutarakan bahwa berbagai keterampilan proses dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
a.) Keterampilan proses dasar (basic skill)
Keterampilan proses dasar meliputi kegiatan yang berhubungan dengan observasi, klasifikasi, pengukuran, komunikasi, prediksi, inferensi. Bila kita kaji lebih lanjut sebagai berikut.
1. Observasi
Melalui kegiatan mengamati, siswa belajar tentang dunia sekitar yang fantastis. Manusia mengamati objek-objek dan fenomena alam dengan melibatkan indera penglihat, pembau, pengecap, peraba, pendengar. Informasi yang diperoleh itu, dapat menuntut interpretasi siswa tentang lingkungan dan menelitinya lebih lanjut. Kemampuan mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam proses dan memperoleh ilmu serta hal terpenting untuk mengembangkan keterampilan proses yang lain. Mengamati merupakan tanggapan terhadap berbagai objek dan peristiwa alam dengan pancaindra. Dengan obsevasi, siswa mengumpulkan data tentang tanggapan-tanggapan terhadap objek yang diamati.
2. Klasifikasi
Sejumlah besar objek, peristiwa, dan segala yang ada dalam kehidupan di sekitar, lebih mudah dipelajari apabila dilakukan dengan cara menentukan berbagai jenis golongan. Menggolongkan dan mengamati persamaan, perbedaan dan hubungan serta pengelompokan objek berdasarkan kesesuaian dengan berbagai tujuan. Keterampilan mengidentifikasi persamaan dan perbedaan berbagai objek peristiwa berdasarkan sifat-sifat khususnya sehingga didapatkan golongan atau kelompok sejenis dari objek peristiwa yang dimaksud.
3. Komunikasi
Manusia mulai belajar pada awal-awal kehidupan bahwa komunikasi merupakan dasar untuk memecahkan masalah. Keterampilan menyapaikan sesuatu secara lisan maupun tulisan termasuk komunikasi. Mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai penyampaikan dan memperoleh fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk suara, visual, atau suara dan visual (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 143). Contoh membaca peta, tabel, garfik, bagan, lambang-lambang, diagaram, demontrasi visual.
4. Pengukuran
Mengukur dapat diartikan sebagai membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Keterampilan dalam menggunakan alat dalam memperoleh data dapat disebut pengukuran.
5. Prediksi
Predeksi merupakan keterampilan meramal yang akan terjadi, berdasarkan gejala yang ada. Keteraturan dalam lingkungan kita mengizinkan kita untuk mengenal pola dan untuk memprediksi terhadap pola-pola apa yang mungkin dapat diamati. Dimyati dan Mudjiono (2002: 144) menyatakan bahwa memprediksi dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat ramalan tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang, berdasarkan perkiraan pada pola atau kecenderungan tertentu, atau hubungan antara fakta, konsep, dan prinsip dalam pengetahuan.
6. Inferensi
Melakukan inferensi adalah menyimpulkan. Ini dapat diartikan sebagai suatu keterampilan untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan fakta, konsep dan prinsip yang diketahui.
b.) Keterampilan terintegrasi (integarted skill)
Keterampilan terintegrasi merupakan perpaduan dua kemampuan keterampilan proses dasar atau lebih. Keterampilan terintegrasi terdiri atas: mengidentifikasi variabel, tabulasi, grafik, diskripsi hubungan variabel, perolehan dan proses data, analisis penyelidikan, hipotesis ekperimen. Bila kita kaji lebih lanjut sebagai berikut.
1. Identifikasi Variabel
Keterampilan mengenal ciri khas dari faktor yang ikut menentukan perubahan.
Dalam penyelidikan ilmiah para ilmuan sering mengendalikan variable eksperimen atau penelitian.
2. Tabulasi
Keterampilan penyajian data dalam bentuk tabel, untuk mempermudah pembacaan hubungan antarkomponen (penyusunan data menurut lajur-lajur yang tersedia).
3. Grafik
Keterampilan penyajian dengan garis tentang turun naiknya sesuatu keadaan.
4. Deskripsi hubungan variabel
Keterampilan membuat sinopsis/pernyataan hubungan faktor-faktor yang menentukan perubahan. Variabel adalah faktor yang berpengaruh. Sebagai contoh, guru dapat melatih anak-anak dalam mengendalikan variabel untuk membuktikan bahwa tanaman jagung yang diberi pupuk akan lebih cepat tumbuh.
5. Perolehan dan proses data
Keterampilan melakukan langkah secara urut untuk memperoleh data. Data yang dikumpulkan melalui observasi, penghitungan, pengukuran, eksperimen dapat dicatat dan disajikan dalam bentuk grafik, tabel, histogram, atau diagram.
6. Analisis penyelidikan
Keterampilan menguraikan pokok persoalan atas bagian-bagian dan terpecahkannya permasalahan berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai pengertian tentang prinsip-prinsip dasar.
7. Hipotesis
Keterampilan merumuskan dugaan sementara.
8. Ekperimen
Keterampilan melakukan percobaan untuk membuktikan suatu teori/penjelasan berdasarkan pengamatan dan penalaran.
Keterampilan proses seperti yang diutarakan oleh Funk merupakan keterampilan proses yang harus diaplikasikan pada pendidikan di sekolah oleh guru. Pembelajaran sains menekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengembangkan sikap ilmiah. Hal ini bisa tercapai apabila dalam pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses baik keterampilan proses dasar maupun keterampilan proses terintegrasi (terpadu) seperti terungkap di atas.
Keterampilan memperoleh pengetahuan yang ingin dibentuk adalah daya pikir dan kreasi. Daya pikir dan daya kreasi merupakan indikator perkembangan kognitif. Para ahli psikologi pendidikan menemukan bahwa pekembangan kognitif bukan merupakan akumulasi kepingan informasi atau kepingan perubahan informasi yang terpisah, tetapi merupakan pembentukan oleh anak suatu kerangka atau jaringan mental untuk memahami lingkungan.

D.    Cara Guru Mengajar dengan Keterampiulan Proses

Siswa dapat belajar dengan baik dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan, dalam kondisi yang merangsang untuk belajar. Mereka mamerlukan bimbingan dan bantuan untuk memahami bahan pelajaran dalam berbagai kegiatan belajar.
Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar. Dapat dilakukan cara sebagai berikut:
a.) Tujuan pengajaran
Tujuan mengajar merupakan pangakl tolak keberhasilan dalam mengajar. Makin jelas tujuan rumusan, makin mudah menyususn rencana dan melaksanakan kegiatan belajar siswadi bawah bimbingan guru.
b.) Waktu
Diperlukan pengaturan waktu yang tersedia, yang mana waktu yang tersedia akan dirasakan singkat bila diisi dengan kegiatan yang menggairahkan siswa untuk belajar dan juga dapat memberikan hasil belajar yang produktif.
c.) Pengaturan ruang belajar
Agar tercipta suasana yang menggairahkan dalam belajar, perlu diperhatikan pengaturan ruang belajar. Dalam pengaturan ruang, hal-hal berikut perlu diperhatikan.
- Ukuran dan bentuk kelas
- Bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa
- Jumlah siswa di dalam kelas
d.) Pengaturan siswa dalam belajar
Dalam belajar, siswa melakukan beragam kegiatan belajar. Kegiatan ini disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa itu sendiri.
Agar kegiatan-kegiatan belajar yang diciptakan guru sesuai dengan kebutuhan cara belajar siswa, diperlukan pengelompokkan siswa dalam belajar. Penyusunan anggota kelompok, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Kegiatan belajar apa yang akan dilaksanakan (individual, kelompok)?
- Siapa yang menyusun anggota kelompok (guru, siswa)?
- Atas dasar apa kelompok itu disusun?
- Apakah kelompok itu berubah-ubah, ataukah tetap?
e.) Pengelompokan siswa melayani kegiatan belajar-mengajar
Dalam melayani kegiatan belajar aktif, pengelompokkan siswa mempunyai arti tersendiri. Jika dibedakan dari pengelompokkan yang sederahana sampai yang kompleks, maka pengelompokkan siswa dapat dibedakan dalam tiga jenis yaitu:
- Menurut kesenangan berkawan
- Menurut kemampuan
- Menurut minat



BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Jadi, keterampilan proses sains adalah keterampilan yang mendasari premis yang mengatur metode ilmiah. Keterampilan-keterampilan proses sains adalah keterampilan-keterampilan yang dipelajari siswa saat mereka melakukan penelitian ilmiah. Mereka menggunakan berbagai macam keterampilan proses, bukan hanya satu metode ilmiah tunggal. Keterampilan-keterampilan proses tersebut diklasifikasikan menjadi dua, yaitu keterampilan keterampilan proses dasar dan keterampilan terintegrasi. Keterampilan proses dasar terdiri atas: observasi, klasifikasi, pengukuran, komunikasi, prediksi, dan inferensi. Sedangkan keterampilan terintegrasi terdiri atas: mengidentifikasi variabel, tabulasi, grafik, diskripsi hubungan variabel, perolehan dan proses data, analisis penyelidikan, hipotesis, dan ekperimen.
Pendekatan keterampilan proses dilakukan dengan keyakinan bahwa sains adalah alat yang potensial untuk membantu mengembangkan kepribadian siswa, dimana kepribadian siswa yang berkembang ini merupakan prasyarat untuk melanjutkan kejalur profesi apapun yang diminatinya.
B.       SARAN
Keterampilan proses dalam pengajaran sains merupakan suatu model atau alternatif pembelajaran sains yang dapat melibatkan siswa dalam tingkah laku dan proses mental, seperti ilmuwan. pada pendekatan keterampilan proses ini, maka siswa harus berperan selaku subjek dalam belajar. Ia bukan sekedar penerima informasi, tetapi sebaliknya sebagai pencari informasi. Sehingga siswa harus aktif dan terampil untuk mampu mengelola perolehannya, hasil belajarnya, atau pengalamannya.


DAFTAR PUSTAKA